Persona Rana
2 min readSep 3, 2023

Pemilik toko itu sengaja menaruh jam beker di ujung ruangan. Waktu tidak perlu sorot lampu untuk bernapas. Di dalam waktu, tidak ada hal yang bisa kita raba, tapi kita sadar rambu-rambu itu ada.

Saat kita masuk tanpa dijamu, aku berucap penuh pengharapan, "di sinikah bahagia?" kamu melenguh, "tidak ada bahagia selama kimchi jjigae hanya bisa dimasak di luar jam beker."

Lalu kita berpamitan dari ujung ruangan: untuk kamu memesan kimchi jjigae di kedai seberang, dan untukku tersesat di permukaan kotak pandora.

Pemilik toko dengan enam kerutan dahi itu terbatuk delapan kali supaya aku menoleh. "Kamu dan si Tokoh Utama di kedai seberang itu meninggalkan sesuatu di dalam jam."

Aku meninggalkan rambu-rambu waktu di samping realitas yang kamu simpan di angka 12.

"Bukan masalah, Pak. Karena aku memilih tersesat dan bahagia."

Lalu kamu muncul di permukaan kotak pandora. "Kenapa kamu di sini?"

"Aku juga ingin tersesat." Dan kita berlari dan bersorak di atas kue tar sampai senyumku dan kerlingan matamu luruh.

Sampai rambu-rambu waktu dan realitas kembali ke dalam saku meski kita masih ingin tersesat.

Persona Rana

Tulisan kanak-kanak, ditulis oleh orang aneh yang bercita-cita menjelma pembatas buku. Silakan dikritisi. https://retrospring.net/@personarana